Beranda > fanfiction, whyenda_arinka > [4/4] The Journey Of Love Story

[4/4] The Journey Of Love Story

Title : The Journey Of Love Story
Length : 4 of 4 chapters (YES! THIS IS THE LAST CHAPTER! /sujud syukur XD)
Genre : AU, Romance, Friendship
Rating : PG-15
Main Casts : Super Junior Lee Donghae, SNSD Jessica Jung
Other Cast(s): SNSD Kwon Yuri, SNSD Im Yoona, Super Junior Kim Kibum, Super Junior Choi Siwon, SNSD Kim Taeyeon, Super Junior Park Jungsoo(Leeteuk), SNSD Kim Hyoyeon, Super Junior Lee Hyuk Jae(Eunhyuk), SNSD Choi Sooyoung, Super Junior Cho Kyuhyun, SNSD Tiffany Hwang, Super Junior Kim Heechul

A/N : OKAY EVEREEBODEEEH! THIS IS THE LAST CHAPTER! WOOOHOOOOOOO! WARNINGGGG!! Alurnya kecepatan! Belom aku cek ulang! Ngebut cuy buatnya! Jadi maap maap aje ye kalo ade salah2 kate gitu LOLZ XD and.. and.. and..~ chapter ini, aku persembahkan KHUSUS untuk Yulinda Kharisma a.k.a LINDA~~~ Happy birthday girl~ hope this ff make your birthday~ XD enjoy~ ^^

—————–

Donghae terlihat sibuk mengetik menggunakan laptopnya ketika pintu kantornya diketuk tiga kali. Ia menatap pintu yang berada lurus sejajar dengan meja kerjanya lalu berkata, “Masuk,” dan kembali teenggelam dengan laptop Applenya.

Pintu tersebut berderit terbuka diikuti sosok Yuri yang memasuki ruangan kerja Donghae.

“Oppa, kau masih sibuk?” tanya Yuri setelah menutup pintu di belakangnya dan berjalan menuju kursi di depan meja Donghae.

“Anni. Sedikit lagi selesai kok,” jawab Donghae tanpa mengalihkan perhatiannya.

“Oh, kalau begitu, selesaikan saja dulu pekerjaanmu, oppa,” ucap Yuri lalu beranjak menuju rak buku yang ada di sisi tembok.

“Bagaimana dengan Kibum? Apa ia tak masalah?” tanya Donghae tanpa mengalihkan perhatiannya dari LCD laptopnya.

“Ada Yoona yang mengurusnya oppa,” jawab Yuri sambil membaca buku yang menurutnya menarik.

“Selesai.” Ucap Donghae sambil menutup LCD laptopnya dan mengemasinya.

Yuri menatap Donghae lalu mengembalikan buku tersebut ke rak buku, “Kita berangkat sekarang, oppa?”

“Ne,”

“Baiklah, aku akan sms Yoona untuk mengabari Sica,”

*

Sore hari pukul 5.15, Jessica terlihat merapikan sebuah gaun putih yang membalut tubuh manequin dengan sempurna. Walaupun potongan gaun tersebut terlihat simple, tapi kesan elegant masihlah terasa. Perpaduan yang indah. Belum lagi sepasang tuxedo yang juga membalut tubuh manequin di sebelahnya. Sangat serasi.

“Annyeong hasseyo~”

Sebuah suara menghentikan Jessica dari kegiatannya.

“Ann–” sapaannya terhenti ketika melihat sosok yang tidak ia duga akan datang.

“Whoaaaaaaa~ cantiknyaaaa~” seru Yuri ketika melihat gaun yang membalut tubuh sebuah manequin.

“Mana Yoona, Yul?” tanya Jessica dingin.

“Itu..”

Drrt.. Drrt..Refleks Jessica melarikan tangannya ke saku blazer pastel yang tengah dikenakannya tanpa mengalihkan tatapan tajamnya dari Yuri yang memasang senyum nervous. Dikeluarkannya BlackBerry putihnya yang terus bergetar menandakan adanya panggilan masuk. Ia melirik sekilas ke layar berwarna mungil tersebut sebelum akhirnya menekan tombol berwarna hijau.

‘Yo–’

“Kenapa Yuri yang datang, Yoong?”

Hening melanda. Terdengar Yoona tengah menjelaskan sesuatu pada Jessica di seberang sana, ‘Mianhae, eonni. Tiba-tiba Kibum oppa tidak bisa. Umm—errr—dia tidak enak badan. Mian, eonni–’

“Hhh~ ya sudahlah kalau begitu. Salam untuk Kibum ya,”

‘Ne—Eonni!?’

“Hmm?”

‘Biar Yuri eonni yang memotret ya!? Ayolaaah~ kan biar lebih mudah. Lagipula, aku nanti malam berencana menginap di rumah Yuri,’

“T-Tapi–”

‘Bye eonni~ annyeong~’

Jessica mengerjapkan kedua kelopak matanya beberapa kali dengan tatapan kosong. Sedikit shock. Bahkan tangannya masih menempelkan BlackBerry putihnya yang telah diam di telingannya. Perlahan ia menurunkan tangannya dan menatap Yuri dengan tatapan kosong.

“Ayo segera siap-siap! Jangan lupa aku masih punya tanggungan untuk memasakkan Siwon makan malam, oke? Lagipula Yoona tidak bisa diharapkan. Aku tak mau dia menghancurkan dapurku. Ayo cepaaat~” celoteh Yuri sambil mendorong Jessica ke ruang ganti.

“Ayo oppa kau juga! Semakin cepat semakin baik. Ppali~ ppali~” lanjutnya menarik Donghae untuk bergerak menuju ruang ganti.

*

‘Yoboseyo~ Kwon.. ah! Maksudku, Choi Yuri di sini. Maaf aku sedang tidak bisa mengangkat telponmu saat ini. Kau bisa meninggalkan pesan kalau kau–’

Piip. Jessica menekan tombol berwarna merah di ponselnya dengan kesal. Entah sudah kali keberapanya ia mencoba menghubungi Yuri, tapi hasilnya nihil. Ia mendengus kesal. Bagaimana tidak? Seorang Kwon Yuri dengan teganya membiarkannya terperangkap dalam keadaan yang sangat tidak menyenangkan untuknya.

Pertama. Ia datang membawa seorang Lee Donghae yang notabene adalah mantan pacarnya yang baru beberapa hari yang lalu ia akhiri secara sepihak hubungan mereka. Gadis bodoh mana yang tidak memutuskan kekasihnya yang mencium gadis lain di hadapannya? Beruntung Lee Donghae ini tidak kena tinju maut dan tendangan supernya yang cukup untuk merobohkan kesadaran seorang pria dewasa.

Kedua. Gadis itu memaksanya mengenakan gaun Yoona sedangkan Donghae mengenakan tuxedo Kibum dan membuat keduanya seperti pasangan yang akan menikah. Lebih gilanya lagi, gadis itu memoto mereka serta menyuruh mereka bergaya layaknya pasangan yang tengah melakukan sesi pemotretan Pre-Wedding. WTH!??

Ketiga. Yang terakhir dan yang hampir membuatnya ingin meledak-ledak adalah, gadis itu, Kwon Yuri—salah, Choi Yuri—mengambil kunci mobilnya dan membawa kabur Audi A5 putih kesayangannya. Meninggalkannya sendiri di butiknya karena memang para karyawannya sudah pulang. Dan keadaan tersebut semakin parah karena seorang Lee Donghae tetap bertahan menunggunya. Menawarkan tumpangan yang berulang kali ia tolak. H*ll! H*ll! H*ll! Makinya dalam hati.

“Sudahlah Sica, percuma kau menghubungi Yuri kalau ia sudah bersama Yoong,” ucap Donghae yang tengah menyandarkan punggungnya di sisi Audi A5 Silvernya.

“Don’t you dare Sica on me!” ketus gadis itu yang hanya ditanggapi kedikan bahu oleh Donghae.

“Kau hanya membuang waktumu kalau kau berusaha menghubungi Yuri. Bahkan menghubungi Siwon atau Yoona pun percuma,” tambah Donghae sambil menatap jalanan yang sudah mulai sepi.

Jessica hanya melirik Donghae dingin kemudian beranjak dari tempatnya berdiri semula, di depan pintu butiknya yang bertuliskan ‘close’ itu. Donghae menoleh dan menatap Jessica yang berjalan menjauhinya. Refleks, ia sedikit berlari untuk menahan lengan gadis itu dan memutarnya agar menghadapnya.

“Kau mau ke mana?”

“Bukan urusanmu,”

“Sudah malam, Sica. Ayo kuantar pulang,”

“Tidak! Aku tidak mau! Kau puas?”

Jessica berusaha melepas lengannya yang dipegang Donghae. Namun semakin ia berusaha melepaskan lengannya dari cengkraman Donghae, semakin kuat pula cengkraman Donghae di lengannya. Walau begitu, ia tetap berusaha melepaskan dirinya.

“Ya! Appeu!” teriak Jessica yang merasa aliran darah di lengannya mulai sedikit tersendat.

Spontan Donghae mengendurkan cengkramannya, tapi tetap saja tidak melepaskan Jessica, “Kalau kau mau kuantar pulang, kau tidak perlu kesakitan seperti ini,” ucapnya menatap Jessica lurus tepat di manik mata.

Hening. Untuk sesaat, keduanya tenggelam dalam kedua mata masing-masing. Mata Donghae yang penuh dengan permohonan. Memohon Jessica di sampingnya. Memohon Jessica untuk tinggal. Memohon Jessica untuk tidak pergi meninggalkannya. Menunjukkan kesungguhan bahwa ia benar-benar menginginkannya.

Di sisi lain, mata Jessica penuh dengan rasa sakit. Rasa sakit akibat dikhianati. Rasa sakit akibat kekosongan yang melandanya. Rasa sakit akibat kerinduannya yang terpendam. Rasa sakit yang tidak pernah bisa ia tunjukkan. Rasa sakit karena keegoisannya. Ya. Karena ia mementingkan egonya. Egonya yang bodoh. Egonya yang kini membuatnya terpuruk.

Untuk beberapa menit yang terasa sangat singkat, mereka tenggelam dalam dunia mereka masing-masing. Tak menghiraukan tatapan para pejalan kaki yang melintas. Tak menghiraukan hembusan angin malam yang sanggup menusuk tulang rusuk mereka. Tak menghiraukan dunia yang berputar pada sumbunya mengelilingi matahari, hingga akhirnya Jessica tersadar dari dunianya. Kesempatan yang segera ia gunakan untuk melepaskan dirinya dari cengkraman Donghae dan berjalan meninggalkannya.

Namun reaksi Donghae rupanya cukup cepat. Sebelum Jessica sempat melangkah meninggalkannya lebih jauh sekali lagi, ia menarik lengan gadis itu lagi dan melingkarkan lengannya di bahu Jessica. Dengan sedikit paksaan, ia membawa Jessica memasuki mobilnya. Mendudukkannya di kursi penumpang yang terletak di samping kursi kemudi.

“Aku bilang, aku TIDAK MAU kau antar pulang, pabo!” jerit Jessica menekankan beberapa kata ketika Donghae sudah menghempaskan dirinya di balik kursi kemudi.

“Dan, apa kau kira aku akan membiarkanmu pulang sendiri dengan jalan kaki atau naik bus?” tanya Donghae dengan nada sarkastik, “Tentu saja tidak, Sica,” jawabnya dengan nada lembut. Ia menyingkirkan poni gadis itu lalu mengecup kening Jessica lembut dan dengan sedikit penekanan. Membuat gadis itu terhenyak.

“Sometimes, I missed your cold side,” gumam Donghae dengan senyum separonya yang tulus.

*

Donghae menghentikan mobilnya di depan sebuah restoran membuat Jessica menatap Donghae bingung. Bisa dibilang, jarak restoran tersebut dengan apartementnya masih cukup jauh. Ada apa dengan pria gila ini?

“Aku lapar,” ucap Donghae pendek seolah mengetahui kebingungan Jessica.

Donghae keluar dari mobilnya dan berjalan memasuki restoran tersebut hingga akhirnya langkahnya terhenti karena ia menyadari bahwa Jessica tidak mengikutinya. Gadis itu tetap bertahan di dalam mobilnya. Ia menghela nafas sedikit kesal lalu berjalan kembali ke mobilnya.

“Ayo makan,” ucap Donghae yang lebih terdengar seperti sebuah perintah. Ia menarik Jessica keluar dari mobilnya.

“Aish! Kau tak perlu repot-repot seperti ini. Aku bisa masak sendiri,” ketus Jessica berusaha melepaskan dirinya.

“Jangan lupa kau punya janji untuk mendengarkanku, Sica,” ucap Donghae.

Jessica tengah kesulitan dengan gaun putih milik Yoona yang ia kenakan. Ia tak bisa membenarkan retsleting gaun tersebut. Ia berusaha menggapainya, tapi tangannya tidak cukup panjang untuk menggapainya. Tiba-tiba ia mendengar suara pintu terbuka.

“Ah, tolong bantu aku menarik retsletingnya,” mohonnya tanpa pikir panjang langsung berbalik ke arah pintu di mana berdiri sosok Donghae di sana dengan tuxedo putih.

Donghae yang tadinya ingin meminta tolong Jessica untuk membenarkan dasi yang tidak biasa ia kenakan, sedikit kaget begitu pula dengan Jessica. Suasana yang canggung jelas sekali terasa di ruangan kecil berukuran 2×2 meter itu. Walau begitu, Donghae mengangguk lalu melangkah mendekati Jessica dan membalikkan tubuh gadis itu hingga ia menghadap punggung putihnya.

Ia terhenyak untuk sesaat. Berusaha melawan keinginannya menyentuh punggung halus yang dulu bisa ia sentuh dengan lembut. Berusaha melawan hasrat dalam dirinya untuk menyentuh punggung halusnya. Ia akhirnya segera menarik restleting gaun tersebut.

“T–” ucapan Jessica terhenti ketika ia merasakan lengan Donghae melingkari pinggangnya.

Beku. Jessica membeku saat itu juga. Belum lagi Donghae yang mengecup bahunya lembut. Ia bisa merasakan jantungnya berpacu dengan sangat cepat. Kini Donghae menempelkan sisi kiri wajahnya pada sisi kanan wajah Jessica. Membuatnya merasakan berjuta kupu-kupu berterbangan dalam perutnya. Hal selanjutnya membuatnya merinding karena Donghae mengecup pipinya dalam.

“D-Donghae–”

“Tidak bolehkah aku mendapat balasan karena telah membantumu? Hmm?” kini ia bisa merasakan nafas Donghae yang menerpa wajahnya.

“Tapi—tidak seperti ini,”

“Give me time–”

“What?” tanya Jessica berbalik menatap Donghae, melepas lengan kokoh itu dari pinggangnya.

“Give me time to explain everything,”

“But not now–” hanya itu yang bisa ia ucapkan.

Jessica menghela nafas seiring ia mengikuti keinginan Donghae. Membiarkan pria itu membawanya memasuki restoran China. Sekali lagi, jantungnya kembali berdegup ketika Donghae menggenggam tangannya erat. Membawa kehangatan yang entah datang darimana. Yang jelas, ia tidak bisa berbohong bahwa rasa itu masih ada.

Donghae dengan senyum lebar menghiasi wajahnya, menuntun Jessica menuju sebuah meja kosong yang kebetulan terletak agak di pojok ruangan. Ditariknya sebuah kursi untuk Jessica lalu ia menarik sebuah kursi tepat di samping gadis itu untuk dirinya sendiri.

“Kau ingin pesan sendiri atau—”

“Kau pesankan aku,” potong Jessica cepat. Ia benar-benar tidak mengerti dengan kuliner China dan kenapa harus restoran China yang dipilih? Ia tidak mengerti.

Jessica memperhatikan Donghae yang memanggil seorang pelayan dan memesan makanan dalam bahasa Mandarin yang sangat fasih. Suaranya terdengar sangat lembut di telinganya. Dalam. Dan halus. Suara yang dulu menjadi pengantar tidurnya. Suara yang hampir setiap saat ia dengar, dulu.

Gadis itu kembali ke dunia nyata ketika merasakan remasan yang hangat dan lembut di tangannya. Ia menatap Donghae yang tersenyum lebar padanya lalu mengalihkan pandangannya pada tangannya yang berada dalam genggaman Donghae. Baru ia sadari bahwa kursi Donghae dan kursinya sangat dekat sekali sekarang. Hampir menyatu.

“I don’t know who is she,” buka Donghae membuat Jessica kembali menatapnya.

“Huh?”

“Gadis itu. Err—kissing. No! I mean, she’s the one who kissed me(Tidak! Maksudku, dia yang menciumku). You just missuderstood about that(Kau hanya salah paham tentang hal itu)–” ucap Donghae mencoba menjelaskan.

Jessica menaikkan sebelah alisnya. Antara percaya dan tidak. Donghae menghela nafas berat. Ia tahu pasti susah menjelaskannya.

“Well—you know I only love you! I—”

“Dui bu qi(Permisi)–” ucapan seorang pelayan memotong ucapan Donghae sambil menaruh pesanan mereka di meja.

“Ish..” desis Donghae.

“Xie xie(Terima kasih),” ucap Jessica sambil mengulas senyum pada si pelayan membuat Donghae mengerjapkan matanya dan menatap gadis itu. Seingatnya, gadis itu tidak mengerti bahasa Mandarin sama sekali.

Sekali lagi pandangan keduanya bertemu dan mereka kembali tenggelam dalam dunia mereka. Tenggelam dalam kedua bola mata masing-masing. Kembali tak menghiraukan sekitar mereka. Tak menghiraukan kerasnya tawa pengunjung yang lain. Tak menghiraukan sang pelayan yang mempersilahkan mereka untuk menyantap hidangan yang telah tersedia.

*

Gedung mewah dengan dekorasi serba putih bersih terlihat dipenuhi dengan puluhan orang. Mereka terlihat bercengkrama sambil menikmati hidangan yang disajikan prasmanan. Jelas sekali tengah diadakan resepsi pernikahan di gedung tersebut. Beberapa tamu terlihat berkumpul di salah satu sudut, mengerumuni pasangan yang baru saja resmi menikah demi mengucapkan selamat.

“Wah, akhirnya YoonBum menyusul juga,” goda Taeyeon.

“Yaa~ eonni~” rajuk Yoona membuat semua tertawa.

“Setelah ini siapa lagi? TaeTeuk sudah, KyuYoung juga, YulWon sudah, HeeFany tiga bulan yang lalu. Tinggal HyoHyuk, nih,” ucap Kibum.

“Ne! Hei Hyuk, kapan kau akan melamar Hyoyeon? Tega sekali kau membuatnya menunggu!” goda Leeteuk membuat Hyoyeon dan Eunhyuk blushing.

“Ah, sabar sedikit, hyung!” erang Eunhyuk.

“Apa kau tidak malu oppa didahului oleh Kyuhyun oppa, dan Siwon oppa?” tanya Tiffany.

“Sssh!” desis Eunhyuk membuat yang lain tertawa.

“Donghae, kapan kau menyusul?” tanya Siwon.

Yang lain terdiam seketika menatap Donghae yang sedari tadi hanya tersenyum mendengar percakapan mereka, kini terlihat gugup.

“Well—itu, err–” gagap Donghae.

“Kau masih belum menyelesaikan masalahmu?” tanya Heechul.

Donghae menghela nafas sebelum akhirnya menggeleng lemah, “Kau tahu aku tidak segan-segan membunuhmu kalau kau berani membuatnya menderita kan, Donghae?” ucap Heechul penuh penekanan. Suasana berubah menjadi tegang saat itu juga.

“Ahahaha. Oppa, tak perlu kau kotori tanganmu itu karena—Kyuhyun dengan senang hati telah melakukannya untukmu,” sela Sooyoung menggunakan nada sarkastik pada tujuh kata terakhirnya.

Semua tercengang mendengarnya sementara Donghae menundukkan kepalanya mengingat kejadian beberapa minggu yang lalu. Heechul tersenyum miring sambil menepuk bahu Kyuhyun yang hanya ditanggapi dengan senyum tipis.

“Uhm—aku–pergi dulu. Permisi,” ucap Donghae memohon diri dan meninggalkan teman-temannya.

*

Jessica berdiri di samping meja berisi minuman yang tersusun rapi dalam gelas berkaki. Di tangannya sendiri, ia membawa salah satu gelas berisi minuman sementara matanya menatap sekelompok pemusik yang disewa untuk memeriahkan acara tersebut. Walau begitu, tatapan mata itu kosong. Wajahnya pun tanpa ekspresi.

Jessie

Tiba-tiba, wajahnya sedikit kaget ketika merasakan detak jantungnya yang berpacu dengan cepat. Ia menoleh dan mendapati sosok Donghae dibalut kemeja putih ditumpuk dengan jas hitamnya berjalan ke arahnya. Senyum segan bercampur nervous terbentuk di sana. Senyum yang ia rindukan. Walau hatinya ingin sekali membalas senyuman itu, namun otaknya memerintahkan tangannya untuk menaruh kembali gelas berisi minuman yang sama sekali belum ia minum barang seteguk pun dan kakinya melangkah meninggalkan tempatnya berdiri.

Ia berjalan dengan cepat menjauhi Donghae. Dan ia yakin bahwa Donghae juga mengikutinya. “Sica!” panggilan itu tak ia hiraukan. Langkahnya semakin cepat menjauhi sang pemilik suara. Kedua kakinya membawanya meninggalkan gedung menuju taman belakang. Dan langkah itu terhenti di sana ketika lengannya ditahan serta seseorang membalik tubuhnya dengan paksa.

Donghae berdiri di hadapannya dengan tatapan memohonnya. Jessica terdiam menatap sepasang mata indah itu. Untuk kesekian kalinya, ia terjatuh. Terjatuh dalam kedua mata itu. Hanyut ke dalam mata indah yang selalu menatapnya.

“Let go of off me!” seru Jessica. Ia berusaha melepaskan lengannya.

“You know that I won’t and I will never let go off you,” ucap Donghae yang semakin mengencangkan cengkramannya di lengan Jessica.

Jessica semakin berusaha melepaskan lengannya yang semakin dicengkram kuat oleh Donghae. Ia tidak peduli dengan lengannya yang sudah memerah, ia tetap berusaha. “Lepaskan!” seruannya tak didengarkan Donghae yang kini meraih bahu Jessica dan mendorongnya ke tembok. Menahan gadis itu yang kini menatapnya dengan amarah bercampur kepedihan.. serta kerinduan.

“I beg you, Sica. Please hear me. I’ll do everything to make you believe me.. but stay away from you(Aku mohon padamu, Sica. Tolong dengarkan aku. Akan kulakukan apapun untuk membuatmu percaya, tapi tidak menjauhimu),”

Jessica terdiam mendengar kata-katanya. Ditatapnya kedua mata Donghae dalam. Dicobanya mencari kebenaran di dalam sepasang manik mata tersebut. Sedang Donghae menatap Jessica dengan sungguh-sungguh. Mencoba meyakinkannya. Menyiratkan kesungguhan dalam matanya yang indah.

Jessica membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu namun belum sempat ia mengucapkan sepatah kata, semuanya tenggelam seiring Donghae membungkamnya menggunakan bibirnya. Ya, Donghae menciumnya dengan sedikit memaksanya. Mencoba menyalurkan kesungguhannya. Mengekspresikan rasa rindunya dengan menciumnya lembut dan memintanya membalasnya.

Kekagetan sempat melanda Jessica namun ia berusaha melawannya. Didorongnya dada bidang Donghae namun itu tidak berarti seiring dengan lidah Donghae yang berusaha memasuki mulutnya. Ia mengelak, berusaha sebisanya menolak perlakuan Donghae. Namun usahanya harus berakhir di sana ketika Donghae tiba-tiba melingkarkan lengan kanannya di pinggangnya untuk memeluknya sedang tangan kirinya meraih tengkuknya. Refleks, Jessica mengalungkan tangannya di leher Donghae.

Kini keduanya menikmati ciuman dalam mereka. Saling menyusuri rongga mulut masing-masing sejalan dengan kenangan yang terjadi lima tahun terakhir. Melepas rindu yang selalu tertahan. Membiarkan hasrat mereka bersatu. Merasakan detak jantung satu sama lain yang berdetak cepat tak beraturan namun seirama satu sama lain.

“I love you..” bisik Donghae tanpa melepas ciumannya.

“I.. love you too..” balas Jessica. Air matanya mengalir tanpa ia sadari.

Donghae tersenyum kecil. Perlahan dilepasnya ciumannya lalu menatap dalam kedua bola mata yang dingin namun sanggup menghangatkan hatinya itu. Ia tersenyum sedang tangan kirinya mengusap sungai kecil yang membasahi pipi Jessica. Tangan kanannya terulur di depan gadis itu.

“May I have this dance?” tanyanya lembut.

Ragu-ragu, Jessica menaruh telapak tangan kirinya dalam genggaman hangat Donghae yang segera membawanya dalam pelukan hangat yang selalu ia rindukan. Membawanya berdansa di tengah taman yang sepi itu.

“Apa kau gila?” tanya Jessica pelan.

Donghae menaikkan sebelah alisnya—bertanya dengan bahasa tubuhnya, “Berdansa di taman tanpa musik dengan cuaca yang mendung seperti ini?” lanjut Jessica membuat Donghae tetawa kecil.

“Coba kau diam dan dengarkan detak jantung kita. Itulah musik yang menuntun kita. Musik yang menyatukan kita. Musik milik kita,” jawab Donghae lembut. Tidak sedetikpun matanya berhenti menatap Jessica.

Dikembangkannya senyumnya yang selalu mampu menghangatkan hati Jessica yang dilindungi tembok es. Dikecupnya kening Jessica dengan lembut. Dilanjutkan kedua kelopak mata gadis itu. Turun ke puncak hidungnya. Dan sekali lagi, berhenti di bibir indahnya. Menciumnya dalam. Seakan tak ingin melepaskannya lagi.

“Please.. Sica.. I love you.. would you be my girl again?” tanya Donghae berbisik.

“I swear, I will stuck only with you,”

“I..” Jessica terdiam sejenak. Ia bertanya-tanya dalam hatinya. Bisakah ia menerima Donghae lagi? Namun kejadian tempo hari itu kembali terputar dalam otaknya. Membuat sebagian hatinya menolak kehadiran Donghae. Tapi hati kecilnya menginginkan sosok Donghae kembali mengisi hari-harinya. Melengkapi dirinya. “I–”

“Ssshh,” desis Donghae menutup bibirnya menggunakan telunjuknya, “Siapa bilang aku sudah selesai, Princess?” ucapnya membuat Jessica bingung.

“Setelah kupikir-pikir lagi, aku tidak ingin kau menjadi kekasihku. Maksudku, aku tidak ingin kau hanya menjadi kekasihku,” ucapnya. Tanda tanya besar tercetak jelas di wajahnya.

“Jung Sooyeon, would you—marry me?” tanya Donghae menggenggam tangan Jessica dengan lembut. “I just wanna be with you—forever–and ever..”

Jessica membulatkan kedua matanya kaget. Ia bingung. Semakin bingung. Haruskah ia menerimanya? Bisa dibilang, ini merupakan pilihan yang sekali dalam hidupnya. “Please..” Donghae memohon padanya. Membuatnya semakin bingung. Ia menggigit bibir bawahnya.

“I..” ia terhenti sejenak. Benarkah keputusannya ini? Ia mencoba menguatkan hatinya. Ia menarik nafas panjang, merasakan oksigen yang menyerbu paru-parunya. Memberinya sedikit rasa tenang kemudian dihembuskannya perlahan dan menjawab dengan yakin.

“I do,”

Seketika, senyum lebar terkembang di wajah Donghae. Dipeluknya Jessica dengan erat. Tak ingin ia lepaskan lagi. Dan ia berjanji, tak akan pernah melepaskan gadis itu. Hidupnya. Nafasnya. Jantung hatinya.

“Thank you, Sica. I love you,” ucap Donghae kemudian kembali mendaratkan bibirnya di bibir Jessica, “I love you..” bisiknya.

-END-

Akhirnyaaaaaaaaaaaa~~~~~~ auououououououououwoooooooooooooooooooo~ /stress!

Sumpah! Bikin nih ff bikin aku stress! Secara, tiap hari pengen gonta-ganti plot aja rasanya! Kudu nungguinn feelnya ada. Trus kalo ga cepet2 ditulis, feelnya ilang. Mana aku lagi males-malesnya. Mwahahahaha /gampaaar XDD

Tapi, setelah baca komen2 kalian semua, aku jadi semangat nulis! Dan tadi sempet bingung di acara kawinannya YoonBum itu. Aku juga ga nyangka bakal namatin sekarang /dibuang ke laut XDD

And for the first time in my life, this is the first chaptered fanfics that I can finish it! Wooohoooooo~ thank you guys! XD I’m nothing without you all my readers :’)

As for the birthday girl here~ happy birthday darling! Wish you all the best and happiness God can give to you. Keep your dreams alive and—always follow your heart! XD sheng ri kuai le, Lindaaa~ (~ ˚3˚)~

Balasan comment TJOLS 3:

@icelfishy wife : wkakaka. Maklum, dia langsung kesulut begitu liat mobil Donghae XDD ini udah dilanjut. Thanks ya~ ^^

@Liah icesicaforever : tehehe. Iya nih Kyu. Asal tabok aja /tabok Kyu balik /digampar Soong XD here’s the update~ how’s it? 0.o

@gorjess_spazzer : makasih saeng udah suka /hugs ^^ hahaha. Ikatan batin? Aigooo~ XD naah. Ini lanjutannya ^^

@raa : tuh kan bener emang rada aneh yg chapter kemaren. Kyaknya yg chapter ini juga deh. Ahahaha XD ini dia lanjutannya ^^

@JessicaSecretWorld : kalo Jessie perv sih, emang dia perv bareng ama Taeng /plaak XD wkakakak. Hae mah, udah biasa sakit. Yg ga biasa sakit kan Jessie LOL /gampar XD ah anggap aja si cewe itu sesuka kau lah kak. Aku juga gada ide tuh cewe siapa /kemplang XD

@Kim_Sone YulSica : wkwkwk. Iyah eon, mereka sehati banget XD yah, maklum eon, namanya juga esmoni XD eh? Rumahku emang di Jogja eon XD kemaren abis dari Rembang buat liburan beberapa hari doang T^T

@Linda (from twitter) : OMO~ aku punya fans! Kyaa! Kyaa! Kyaa! /tendang XD aah, makasih. Aku jadi terharu punya fans kayak kamu :’) makasih yaa~ and happy birthday! :*

And last but not the least, I say BIG THANK YOU FOR MY LOVELY READERS:

*) gorjess_spazzer
*) Liah icesicaforever
*) fanfictionfanfiction
*) Kim_Sone YulSica
*) icelfishy wife
*) raa
*) IceFishy Linda
*) JessicaSecretWorld

ALSO THANK YOU TO MY SILENT RIDERS~ I don’t mind if you are silent riders cause you burnt my spirit to continue this ff too~ after all, I’m nothing without all of you, guys! Thanks soooo much! I love you all~^^ :*

  1. IceFishy Linda
    6 Juli 2011 pukul 6:51 pm

    Wow iam fisrt? Ngyahahahahaha ngakak dulu yee jujur ane belu baca ._.v piss mamen ngyahahahahaha tengkyu kakakku tercinta love u :* ih jadi malu ane thanks ff nya ntar ane komen lewat twitter/plak/tendang/tempol/tablok and now i will take a bath habis itu gue baca nih ff thanks winda love u :* hope isinya haesica happy ending ngyahahaha mandi dulu capcus

  2. 6 Juli 2011 pukul 6:52 pm

    akhirnyaaaaaaaaaaa!
    sica sama donghae balikan juga, nikah malah 😀
    seneng deh~
    makasih ya ffnya udah di post 😀
    maaf yang part 3 aku lupa comment, wkwkwk

    • 22 Juli 2011 pukul 12:45 pm

      hehehe. iya gapapa kok. makasih juga ya udah baca dari chap 1 ampe chap 4 ^^

  3. 6 Juli 2011 pukul 9:04 pm

    makasih udah naro namaku disitu -hug-
    #dilemparauthor

  4. raa
    6 Juli 2011 pukul 9:18 pm

    waaahhh, happy end, senengnya 😀
    td balik baca chapter 3 lg baru ngeh, kykny kmren bingung gara2 lg lola de, hehe.. ^^v

    dtnggu ff laenny ^^

    • 22 Juli 2011 pukul 12:55 pm

      hehe iya. makasih ya udah baca dari chap 1 sampe chap 4 ^^

  5. IceFishy Linda
    7 Juli 2011 pukul 6:58 am

    WOW WOW WOW… Udah saya baca OMG kenapa ane bingung bagian di 2×2 meter trus donge ama jessie bingung ane td di restoran trus di tempat donge ngerit baju jess?trus jessi di baliknya biar bs ngeritin di mana itu ane puyeng, and pas si donge ama sica cipokan ane gadapet imagination gr2 kmrn ntn film true love ane jadi keinget fany siapa tu ama evan2 yg maen itu #LOL hueee donge ama sica wajah lu kemana? Suka ane win, bikin sequel bulan madunya xD

  6. IceFishy Linda
    7 Juli 2011 pukul 6:58 am

    WOW WOW WOW… Udah saya baca OMG kenapa ane bingung bagian di 2×2 meter trus donge ama jessie bingung ane td di restoran trus di tempat donge ngerit baju jess?trus jessi di baliknya biar bs ngeritin di mana itu ane puyeng, and pas si donge ama sica cipokan ane gadapet imagination gr2 kmrn ntn film true love ane jadi keinget fany siapa tu ama evan2 yg maen itu #LOL hueee donge ama sica wajah lu kemana? Suka ane win, bikin sequel bulan madunya xD di restoran trus di tempat donge ngerit baju jess?trus jessi di baliknya biar bs ngeritin di mana itu ane puyeng, and pas si donge ama sica cipokan ane gadapet imagination gr2 kmrn ntn film true love ane jadi keinget fany siapa tu ama evan2 yg maen itu #LOL hueee donge ama sica wajah lu kemana? Suka ane win, bikin sequel bulan madunya xD

    • 22 Juli 2011 pukul 12:57 pm

      yang itu, lu kudu baca via CPU neng. soalnya itu tulisannya italy aka miring. itu flashback eneng. huekekeke XD
      sorry but–have to say that there’s NO SEKUEL. feelingnya udah ilang -.-v

      anyway, thanks ya Lin udah jadi pembaca setia dari chap 1 sampe 4 ^^

  7. Liah icesicaforever
    7 Juli 2011 pukul 10:14 am

    Akhirnya haesica blikan lg..!!*lncat2kgirangan*

    Waah da ID qhu d stu..
    Mksii chingu..
    Bwat ff sica eonni lg yaaa …^.^

    • 22 Juli 2011 pukul 12:59 pm

      iya sama2 ^^ makasih juga ya udah baca dari par 1 sampe 4 😀

  8. icelfishy wife
    7 Juli 2011 pukul 6:33 pm

    oh akhirnya tuhannnnn..
    jessica kembali dalam pelukan donghae love yaaaa
    ah seneng
    yoonbum nikah asik asik
    si yul jail ya hahaha
    ayo bikin karya selanjutnya ditungguuuuuu !!!

    • 22 Juli 2011 pukul 1:00 pm

      iya. akhirnya happy ending ^^ tadinya malah mau dibuat ngegantung /plak XD

      makasih ya udah baca dari chap 1 sampe 4 XD

  9. 7 Juli 2011 pukul 6:40 pm

    Whoa~ so sweet Haesica 🙂

  10. 8 Juli 2011 pukul 8:15 am

    HAPPY ENDING~~
    O.o Taeteuk udah Nikah? *mual*
    KyuYoung jg .__. YulWon? *gantung Minho*..
    HeeFany? *gantung Taeyeon(?)*

    gak tau mau komen apa lg… Bagus endingnya.. XXD udah Nikah? *mual*
    KyuYoung jg .__. YulWon? *gantung Minho*..
    HeeFany? *gantung Taeyeon(?)*

    gak tau mau komen apa lg… Bagus endingnya.. XXD

    • 22 Juli 2011 pukul 1:03 pm

      yeah. Taeteuk udah nikah dan–di chap 2 Taeng udah hamil buncit(?), fyi, kak ._.v
      man, kenapa Minho digantung? kasian tauk! /lempar Minho ke Kryssy and Taem xp
      tuh kan si Taeng digantung juga. ya ampuuuun. tega kali sih dikau ni neng? tsktsktsk -___- /selametin Taeng

      hohoho. JELAS BAGUS /dilempar BOM XD
      kidding XDDD
      thanks kak udah baca dari cha1 sampe 4 😀

  11. gorjess_spazzer
    9 Juli 2011 pukul 6:53 pm

    Ouw ouw ouw..
    End nya~ Ikan asin romantis banget>..<
    and… Whoa~ nickku 1st!!#tunjuk2keatas :))
    Ehehe..
    Squel ya eon~#maksa#ditendang XD

    • 22 Juli 2011 pukul 1:04 pm

      aduh saeng~ mian banget yaa~ gada sekuel >__<
      tapi makasih ya udah baca dari chap 1 sampe 4 ^^

  12. gorjess_spazzer
    9 Juli 2011 pukul 7:01 pm

    Ouw ouw ouw..
    End nya~ Ikan asin romantis banget>…<
    and… Whoa~ nickku 1st!!#tunjuk2keatas :))
    Ehehe..
    Squel ya eon~#maksa#ditendang XD

  13. qinqin
    13 Juli 2011 pukul 2:23 pm

    aku suka caramu menggambarkan perasaan para tokoh,keren

    • 22 Juli 2011 pukul 1:04 pm

      ehehehe. thank you ^^ makasih juga ya udah baca dan komen 😀

  14. 18 Juli 2011 pukul 2:04 pm

    Uh, manisnya…… Aku suka bgt cara chingu nyampein critany… Entahlah, waktu aq baca jadi enak ngebayangin nya , feelnya jg dapet… Over all keren bgt…. Ok chingu, di tnggu ff barunya… ngebayangin nya , feelnya jg dapet… Over all keren bgt…. Ok chingu, di tnggu ff barunya…

    • 22 Juli 2011 pukul 1:08 pm

      hehehe. iya makasih ^^ makasih juga ya udah baca dan komen 😀

  15. 25 Juli 2011 pukul 1:02 pm

    Woah keren deh endingnya~
    Akhirnya Donghae bisa balikan ama Donghae ♥
    Udah pada nikah semua nih ceritanya hoho
    XD
    Keren~

  16. Yoonbum
    11 Oktober 2011 pukul 4:56 pm

    huaa bagus endingnya…
    akhirnya si sica balik sama hae kekeke…
    yey yoonbum nikah yeyeyeye hehehhe
    nice story onnie
    mian aku komennya langsung part ini aja hehehe 😀

  17. 2 November 2011 pukul 4:55 pm

    endingnya lucu……
    keren………..

    maaf aku reader baru ehhehe

    aku juga suka sama couple kyuyoung yoonbum, and haesica

  18. 4 Agustus 2012 pukul 5:18 pm

    Senangnya ada YULWON ❤

  19. vankaka
    17 November 2014 pukul 6:53 pm

    aaarrgh ada YoonBum, manis banget pengantin baru
    hyohyuk & haesica kapan nyusul hahah
    keep writing^^

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan Balasan ke Yoonbum Batalkan balasan